Menanti Bang Jamal
Pulang
Ditengah rasa rindu yang melanda, hari ini tepat 5 bulan
Bang Jamal pergi mencari nafkah. Sendiri ku duduk termenung di pinggiran pantai
di temani suara gemuruh ombak pantai. Saat itu matahari masih berada tepat di
atas Marni. Marni adalah pacarnya Bang Jamal. Bang jamal berjanji tepat tanggal
10 November ini ia akan pulang membawa sejuta harapan dan melamar Marni.
Matahari terus berjalan turun menandakan malam akan tiba,
dengan sabarnya Marni masih menunggu sang pujaan hatinya pulang dengan selamat.
Resah dan gundah, ia terus mondar-mandir dipinggiran pantai. Matanya terus
tertuju pada garis pantai yang berada jauh disana. Berjam – jam bahkan berbulan
– bulan dengan sabarnya ia menunggu Bang Jamal pulang. Wanita yang memiliki
rambut indah bergelombang dengan bola mata berwarna coklat ini kini sudah mulai
pasrah. Harapannya untuk dilamar Bang jamal pun mulai ia hilangkan. Ia pun
berdiri dari tempat duduknya dan hendak berjalan pulang. Ketika ia hendak
berjalan pulang, terlihat kilauan putih bersinar dari ujung garis pantai,”silau
menn” !! Ucap Marni. Terlihat tangan melambai – lambai dari atas perahu dan
kilauan nya itulh masih terpancar terang. Ternyata oh ternyata, itu adalah
kilauan putih bersinar giginya Bang Jamal. Senyumnya membuat Marni yang berada
di pinggir pantai silau dan menutup sedikit matanya. “Oh bang Jamal senyummu
khas sekali,nafasmu sudah terasa segar di hidungku, meskipun engkau masih
berada di tengah pantai.” Kata Marni tersipu malu. Senyum yang semringah di
berikan Jamal kepada Marni,begitu pula sebaliknya. Jamal turun dari atas perahu
berlari ke arah Marni, begitu juga Marni berlari menghampiri Jamal. Merekapun
berpelukan melepas rindu. Dipeluk dan di gendongnya Marni.
Usai mereka saling melepas rindu, tiba – tiba tangan sebelah
kanan Jamal mengambil sesuatu dari kantong celana sebelah kanannya.
Diambilnyalah sebuah cincin berlian,dan di pasangkannya pada jari manis Marni. “You
want marry with me ? “ ucap Jamal kepada Marni. “so sweet, yes i want”. Jawab
Marni. Dilamarnya lah Marni oleh Jamal di pinggir pantai dan disaksikan oleh
gemuruh suara ombak dan matahari yang mulai tenggelam. Senyum Jamal yang indah
dan nafas nya yang segar ketika bicara kepada Marni, membuat wanita yang
memiliki warna kulit putih ini klepek – klepek. Jamal pun memeluk Marni dengan
erat dengan memegang close – up di tangan kirinya, dan berjanji tidak akan
meninggalkan Marni lagi dan segera akan menikahi dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar