22 November 2012

Cerita 4


Menanti Bang Jamal Pulang
Ditengah rasa rindu yang melanda, hari ini tepat 5 bulan Bang Jamal pergi mencari nafkah. Sendiri ku duduk termenung di pinggiran pantai di temani suara gemuruh ombak pantai. Saat itu matahari masih berada tepat di atas Marni. Marni adalah pacarnya Bang Jamal. Bang jamal berjanji tepat tanggal 10 November ini ia akan pulang membawa sejuta harapan dan melamar Marni.
Matahari terus berjalan turun menandakan malam akan tiba, dengan sabarnya Marni masih menunggu sang pujaan hatinya pulang dengan selamat. Resah dan gundah, ia terus mondar-mandir dipinggiran pantai. Matanya terus tertuju pada garis pantai yang berada jauh disana. Berjam – jam bahkan berbulan – bulan dengan sabarnya ia menunggu Bang Jamal pulang. Wanita yang memiliki rambut indah bergelombang dengan bola mata berwarna coklat ini kini sudah mulai pasrah. Harapannya untuk dilamar Bang jamal pun mulai ia hilangkan. Ia pun berdiri dari tempat duduknya dan hendak berjalan pulang. Ketika ia hendak berjalan pulang, terlihat kilauan putih bersinar dari ujung garis pantai,”silau menn” !! Ucap Marni. Terlihat tangan melambai – lambai dari atas perahu dan kilauan nya itulh masih terpancar terang. Ternyata oh ternyata, itu adalah kilauan putih bersinar giginya Bang Jamal. Senyumnya membuat Marni yang berada di pinggir pantai silau dan menutup sedikit matanya. “Oh bang Jamal senyummu khas sekali,nafasmu sudah terasa segar di hidungku, meskipun engkau masih berada di tengah pantai.” Kata Marni tersipu malu. Senyum yang semringah di berikan Jamal kepada Marni,begitu pula sebaliknya. Jamal turun dari atas perahu berlari ke arah Marni, begitu juga Marni berlari menghampiri Jamal. Merekapun berpelukan melepas rindu. Dipeluk dan di gendongnya Marni.
Usai mereka saling melepas rindu, tiba – tiba tangan sebelah kanan Jamal mengambil sesuatu dari kantong celana sebelah kanannya. Diambilnyalah sebuah cincin berlian,dan di pasangkannya pada jari manis Marni. “You want marry with me ? “ ucap Jamal kepada Marni. “so sweet, yes i want”. Jawab Marni. Dilamarnya lah Marni oleh Jamal di pinggir pantai dan disaksikan oleh gemuruh suara ombak dan matahari yang mulai tenggelam. Senyum Jamal yang indah dan nafas nya yang segar ketika bicara kepada Marni, membuat wanita yang memiliki warna kulit putih ini klepek – klepek. Jamal pun memeluk Marni dengan erat dengan memegang close – up di tangan kirinya, dan berjanji tidak akan meninggalkan Marni lagi dan segera akan menikahi dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar