Setahun yang lalu, kami masih merayakan Natal bersama.
Namun, tahun ini adalah tahun terberat dimana tahun ini merupakan tahun pertama
merayakan Natal tanpa beliau. Iyaa merayakan natal tanpa seorang ayah. 21 tahun
saya selalu merayakan Natal bersama, tapi tahun ini Tuhan berkehendak lain, dan
6 bulan sudah beliau pergi meninggalkan kami.
Ga ada perayaan Natal yang meriah tahun ini, ga ada
kesibukan dalam persiapan Natal tahun ini, bahkan pohon Natal pun tak ada.
Sedih dan meringis rasanya. Mungkin ini semua karna masih awal dan belum
terbiasa dengan keadaan seperti ini. Semua berjalan bagaikan air saja, biarkan
natal ini mengalir begitu saja dan tahun baruan yang hanyalah tinggal rencana.
Sedihnya menjadi berlipat kali ganda ketika tahu di tahun
dan di bulan ini merupakan tahun pertama tanpa adanya tiupan lilin. Iya beliau
berulang tahun di tanggal 22 Desember. Biasanya sepulang merayakan Natal di
gereja, meskipun secara sederhana hanya meniup lilin kecil di atas kue ulang
tahun, tapi itu sangatlah berharga. Tapi rencana hanyalah tinggal rencana, dan
semua itu hanyalah sebuah cerita yang akan selalu terkenang. Terkadang masih
mikir dan berharap kalau ini semua hanyalah mimpi.
Aakkhh sudahlaah nanti tambah sedih, yang ada sekarang
adalah sebuah hidup baru tanpa melupakan. Karena hidup harus tetap berjalan.
Akhir kata ..
Merry Christmas and Happy New Year :”))
And
Happy Birthday Dad :”)))
Akan selalu merindukan suasana di saat itu . . (menulis
sambil menahan tangis 091213 pkl 19.50)